Headlines News :

MUTIARA ISLAM

“Sesungguhnya suatu amalan jika dilakukan dengan ikhlas tetapi tidak benar, maka ia tidak akan diterima. Jika benar tetapi tidak ikhlas, maka juga tidak akan diterima hingga ia ikhlas dan benar. Adapun ikhlas adalah karena Allah & benar adalah menurut sunnah Rasulullah". Fudhoil bin Iyadh
Home » » Ketika Syi'ah Membari Harapan Palsu Kepada Syi'ah

Ketika Syi'ah Membari Harapan Palsu Kepada Syi'ah

Written By Unknown on Selasa, 06 Januari 2015 | 19.45

(Ramule.com) Ketika kapal hendak karam, sang penumpang akan mencari apa saja disekitarnya untuk menyelamatkan dirinya , walaupun terkadang apa yang ia gadang sebagai alat penyelamat justru menjadi boomerang baginya. Mungkin seperti itulah keadaan Syi’ah di Indonesia, tatkala upaya pendekatan SUSI (Suni-Syi’ah) tidak menuai hasil, atau menuai hasil yang tidak memuaskan karena tidak mungkin madu dan pestisida bercampur untuk diteguk. Maka beberapa pihak dari Syi’ah menjalankan propaganda penyiaran bahwa oramas-ormas Islam memihak kepadanya.


Hal ini banyak ditemui di dunia maya, bahkan dalam situs gratisan milik Syi’ah dengan alamat syiahali.wordpress.com tertulis di headernya “web syi'ah imamiyah ushuliyah terlengkap di Indonesia-Malaysia dan Brunei.. Web ini membantu NU, Jama'ah Tabligh (JT) dan Rakyat Malaysia melawan Salafi Wahabi demi persatuan Islam, demi toleransi dan saling sayang Sunni-Syi'ah… Web ini memuat 5799 artikel pencerahan !”. Di dalam tulisan tersebut seakan Syi’ah tampil menjadi pahlawan bagi ormas NU dan Jama’ah Tabligh dari Salafi, padahal NU dan Jama’ah Tabligh pun menyatakan kesesatan Syi’ah. Secara tidak langsung disadari maupun tidak, Propaganda yang dijalankan Syi’ah diatas menjadi bumerang bagi Syi’ah sendiri, tatkala konflik Muslim dari Ormas NU vs Syi’ah pecah di Sampang dan Puger Jember, begitu juga Konflik Jama’ah Tabligh vs Syi’ah pecah di belahan Indonesia Timur tahun lalu, maka umat Islam semakin tahu borok dan kudis pada sekte Syi’ah.

Tak henti-hentinya mencari dukungan, beberapa glintir dari sekte Syi’ah mengaku memperoleh dukungan resmi dari Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam besar di Indonesia. Namun disadari atau tidak oleh Syi’ah bahwa sangat tidak mungkin Persyarikatan Muhammadiyah mendukung Syi’ah. Memang ada beberapa pihak dari kalangan Persyarikatan Muhammadiyah yang ada niatan untuk mendukung Syi’ah, namun hal tersebut tidak mewakili Muhammadiyah itu sendiri. Kami katan bahwa sangat tidak masuk akal jika ormas Muhammadiyah mendukung Syi’ah, hal ini lantaran :

1. Sikap Syi’ah yang gemar mencela Ibunda Aisyah .Berangkat dari kegemaran mereka mencela Aisyah ra, maka kami berani mengatakan sangat tidak masuk akal jika Syi’ah mendapat dukungan dari Persyarikatan Muhammadiyah. Karena di dalam Persyarikatan Muhammadiyah terdapat ortom (organisasi otonom) yang bernama Aisyiyah (pengikut Aisyah ra) yang berisi istri-istri dari bapak-bapak Muhammadiyah, dan juga di dalam Muhammadiyah ada ortom kaderisasi akhwat yang bernama Nasyi’atul Aisyiyah yang berisi putri-putri dari Muhammadiyah dan juga istri-istri dari Pemuda Muhammadiyah. Jika ada pihak dari Muhammadiyah mendukung Syi’ah maka sama halnya dengan dia melaknat dan mencela istri dan putri kesayangannya sendiri. Karena Aisyah adalah pihak yang dibenci oleh Syi’ah dan Aisyah adalah nama yang kepadanya dinisbatkan gerakan ibu-ibu dan putri dari Persyarikatan muhammadiyah.

2. Muhammadiyah sebagai ormas Islam tidak mau berbuat durhaka. Hal ini karena Aisyah dan Hafsh merupakan istri dari Nabi Muhammad, yang artinya mereka berdua dan seluruh istri nabi adalah ibu dari umat Islam dan sekaligus ibu dari Persyarikatan Muhammadiyah sebagai ormas Islam. Sehingga jika ada pihak Muhammadiyah yang jatuh cinta dengan Syi’ah maka konsekuensinya dia akan menjadi anak durhaka karena berada di pihak pencela ibunya. Secara nalar akal sehat, tatkala kita mengaku mencintai ayah kita maka seharusnya juga kita mencintai ibu kita. Dan tatkala kita mencintai orang tua kita maka sangat tidak patut kita bermesrah-mesrahan dengan orang yang melaknat orang tua kita.

3. Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam sangat memuliakan Al-Qur’an. Sebagaimana yang tertulis dalam sejarah bahwa Hafsha binti Umar sangat berjasa dalam penjagaan Al-Qur’an, begitu juga Utsman, dan beberapa sahabat. Oleh karena itu Muhammadiyah sangat menghormati dan mencintai mereka sebagai Sahabat nabi dan juga sebagai pihak yang berjasa dalam pengumpulan Al-Qur’an. Sedangkan Syi’ah melaknat bahkan mengkafirkan pihak seperti Hafsha binti Umar, Utsman dan beberapa sahabat pencatat Al-Qur’an. Oleh karena itu sangat kurang masuk akal jika Muhammadiyah secara resmi bermesrahan dengan mereka. Dan juga sangat tidak masuk akal jika Syi’ah berdalil dengan Al-Qur’an, bukankah mereka mencela para penjaga Al-Qur’an?

Tiga logika di atas adalah sedikit dari sekian banyaknya logika untuk mengatakan Say No To Syi’ah, sebagaimana kita katakana Say No To Drugs. Bukan berarti ketika kita tidak bersimpati dengan Syi’ah sama dengan kita tidak mencintai Ahlul Bait. Ahlul Bait Nabi adalah pujaan hati umat Islam, dan Syi’ah tidaklah perantara kita untuk mencintai Ahlul Bait. Apakah ketika kita tidak membajak sawah berarti kita tidak menafkahi keluarga? Tentu tidak seperti itu logikanya.

Walaupun tulisan ini bukan resmi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tapi rasanya sebagai warga Muhammadiyah kami mempunyai hak untuk menjawab fitnah Syi’ah dan Ke-GR-an Syi’ah mendapatkan cinta dari Persyarikatan Muhammadiyah.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | JR | JR
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Ramule - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by JR