Headlines News :

MUTIARA ISLAM

“Sesungguhnya suatu amalan jika dilakukan dengan ikhlas tetapi tidak benar, maka ia tidak akan diterima. Jika benar tetapi tidak ikhlas, maka juga tidak akan diterima hingga ia ikhlas dan benar. Adapun ikhlas adalah karena Allah & benar adalah menurut sunnah Rasulullah". Fudhoil bin Iyadh
Home » » Noda Hitam Isbal

Noda Hitam Isbal

Written By Unknown on Selasa, 02 Desember 2014 | 23.01



(Ramule.com) Isbal adalah menjulurkan pakaian sampai di bawah mata kaki, dan Isbal dilarang bagi laki-laki. Adapun perempuan maka dia wajib menjulurkan pakaiannya dikarenakan aurat wanita itu seluruh badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan dan tidak ada istilah isbal bagi wanita. Pada kesempatan ini kami ingin membahas tentang isbal dan hukuman bagi para penyuka isbal.


Rasulullah saw bersabda :

عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ » قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ثَلاَثَ مِرَارٍ. قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ ».

Artinya :

Dari Abu Dzar ra, dari Rasulullah saw bersabda : “Tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dilihat oleh Allah, tidak disucikan oleh Allah dan bagi mereka adzab yang pedih”, (Rasulullah mengulangi perkataanya ini sebanyak tiga kali), Abu Dzar berkata “mereka benar-benar rugi, siapakah tiga golongan itu wahai Rasulullah?”, Beliau menjawab “(tiga golongan tersebut adalah) orang yang membiarkan sarungnya sampai menjulur dibawah mata kaki, orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, dan orang munafik, barang dagangan (amal) mereka sia-sia”. (HR. Muslim No. 306, Juz 1.)

Dan Nabi Muhammad saw juga bersabda :

لا ينظر الله إلي من جرّ إزاره بطرا

Artinya :

Allah enggan melihat orang yang menjulurkan sarung (pakaian)nya dengan maksud sombong”. (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Nahas, Kebiasaan buruk ini telah dianggap biasa pada zaman ini dikarenakan kebodohan masyarakat. Agar kebiasaan buruk ini dianggap sebuah hal yang tidak bermasalah maka setan telah membisikkan kepada sebagian manusia dengan alasan mereka tidak menjulurkan pakaiaannya lantaran sombong dan congkak, sedangkan dalam beberapa riwayat hadits nabi saw melarang isbal ini dengan alasan sombong.

Mereka yang beralasan bahwa isbal tidak bermasalah jika tanpa disertai kesombongan sejatinya mereka belum merenungi bahwa sebenarnya ancaman Allah itu sangat dahsyat bagi mereka yang isbal lantaran sombong, namun bagi yang melakukan isbal walaupun tanpa disertai kesombongan pun ada ancamannya.

Namun pastinya ancaman tersebut berbeda tingkatnya antara isbal lantaran sombong dengan isbal tanpa disertai kesombongan. Bagi mereka yang isbal disertai kesombongan maka adzab Allah bagi mereka jauh lebih mengerikan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw :

ما تحت الكعبين من الإزار ففي النار

Artinya :

Tidaklah pakaian yang menjulur di bawah mata kaki kecuali berada di neraka”. (HR. an-Nasa’i)

من جرّ ثوبه خيلاء لم ينظر الله إليه يوم القيامة

Artinya :

Barangsiapa yang menjulurkan pakaianya lantaran congkak maka Allah enggan melihatnya pada hari kiamat”. (HR. Al-Bukhori No, 3465)

Jika seorang laki-laki muslim menjulurkan jubahnya atau pakaianya dibawah mata kaki lantaran sombong dan congkak maka hukuman baginya pun jauh lebih dahsyat dan mengerikan daripada mereka yang hanya sekedar isbal tanpa kesombongan.

Mengapa mereka yang isbal walaupun tanpa kesombongan juga mendapatkan adzab?.  Hal ini dikarenakan islam melarang kita menjulurkan pakaian, karena  menjulurkan pakaian bagi laki-laki menyerupai kebiasaan orang-orang jahiliyyah dan orang-orang kafir, dan menjulurkan pakaian sampai dibawah mata kaki adalah kebiasaan para penyombong. Sehingga hanya sekedar menyerupai mereka pun kita dilarang walaupun tanpa ada rasa sombong, Kecuali bagi mereka yang tidak sengaja seperti kasus Abu Bakar ra. Dan Rasulullah saw pun tidak pernah isbal, sehingga seyogyanya kita meniru beliau saw.

Maka hendaknya mereka yang suka menghabiskan waktu mereka untuk menta’wil dan mendebat perintah dan larangan Allah serta Rasul-Nya. Hendaknya mereka ingat ayat berikut ini :

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya :

Hendaknya orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan tertimpa cobaan atau adzab yang pedih”. (QS. An-Nur 63).

Diolah dan diterjamahkan dari : Al-Isbal, tulisan Hamdan bin Abdullah Al-Hamdan
Alih bahasa : A.D Ulinnuha Arwani
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | JR | JR
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Ramule - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by JR